Tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan adanya pertumbuhan massa (solid/padat) atau jaringan abnormal dalam tubuh. Massa ini timbul sebagai akibat dari ketidak-seimbangan pertumbuhan dan regenerasi sel. Selain itu juga biasanya tidak berguna dan tidak diperlukan oleh tubuh. Tumor berbeda dengan kista (cairan) ataupun abses (bisul). Tumor ada 2: tumor jinak dan tumor ganas (kanker). Di Indonesia sendiri, istilah tumor lebih mengacu kepada tumor jinak.
Tumor jinak, tidak selalu berarti ‘tidak berbahaya’, meskipun sebagian besar biasanya tidak berbahaya. Sebuah tumor jinak (benign tumor) masih dapat berkembang, dan bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan, syaraf atau organ di dekatnya. Tergantung lokasi dan besarnya, tumor masih dapat menjadi penyakit yang serius dan membahayakan jiwa, seperti: tumor otak.
Penyebab.
Tumor biasanya disebabkan oleh adanya mutasi DNA
di dalam sel, akumulasi dari mutasi-mutasi ini menyebabkan timbulnya tumor.
Tumor ini bisa dipicu oleh paparan bahan kimia, paparan alkohol yang terlalu
banyak, racun dari makanan atau lingkungan, paparan sinar ultraviolet yang
berlebihan, faktor genetika virus atau radiasi.
Gejala & Pengobatan Tumor
Gejala tumor biasanya berbentuk benjolan yang terlihat pada bagian tubuh dan tidak sakit. Bila sudah mengganggu jaringan sekitarnya, dokter dapat menyarankan operasi pengangkatan (pembedahan). Saat ini teknik pembedahan sudah berkembang pesat, bahkan melibatkan teknologi bedah laser, maupun cryosurgery (pembekuan) tumor.
Gejala tumor tergantung dari lokasinya. Misalkan tumor pada paru-paru memiliki gejala batuk, sesak napas, nyeri dada. Tumor di usus menyebabkan penurunan berat badan, diare, sembelit, anemia dan ada darah dalam tinja.
Tapi kebanyakan tumor juga tidak menimbulkan gejala
dan gejalanya baru muncul setelah penyakitnya masuk stadium lanjut. Tapi gejala
tumor yang paling umum adalah sering merasa panas dingin (demam), mudah lelah,
kehilangan nafsu makan, rasa tidak enak di badan, sering berkeringat saat tidur
malam hari, dan berat badan menyusut.
Jenis-Jenis Tumor :
Tumor Jinak
Tumor dikatakan jinak ukurannya di bawah 1-2 cm
dan cenderung tidak mengalami perkembangan dan lokasinya menetap dan tidak
menyebar atau merusak jaringan lainnya.
Tapi bila dalam pengamatan ada kecenderungan
membesar apalagi bila ukurannya sudah melebihi 2 cm maka tumor bisa menjadi
ganas (tumor ganas) karena bersifat menyebar, merusak jaringan sekitarnya yang
sering disebut kanker.
Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh. Tumor adalah
penyakit yang umumnya timbul akibat mutasi genetik sehingga sel jaringan
bertumbuh abnormal akibat kehilangan kendali atas pertumbuhannya dan fungsinya
berbeda dari sel normal. Pada umumnya, tumor jinak dapat menyerang laki-laki
maupun perempuan dengan prevalensi yang sama.Tumor jinak kelenjar parotis umumnya benjolan soliter pada daerah pipi di depan telinga, namun tidak nyeri. Butuh waktu bertahun-tahun untuk pertumbuhan tumor dan amat jarang menyebabkan kematian. Tumor parotis baru teraba efektif bila ukuran benjolan telah mencapai 2,5 sentimeter.
Pada pemeriksaan medis, tumor teraba sebagai benjolan keras, bulat, tidak nyeri tekan, permukaan licin, dan tidak terdapat ulserasi. Tumor jinak pada kelenjar parotis sebagian besar berupa adenoma pleomorfik dan tumor Warthin. Tumor jinak hampir selalu dapat diterapi dengan pembedahan dan hasil yang memuaskan (prognosis baik). Sangat jarang berkembang menjadi tumor ganas (kanker).
Bilamana tumor jinak tidak diterapi, maka membuka peluang untuk terjadi tumor ganas. Selain itu perubahan tumor jinak menjadi tumor ganas disebabkan oleh operasi pengangkatan tumor yang tidak sempurna, sehingga memungkinkan untuk kambuh (rekuren).
Operasi pengangkatan tumor atau kanker parotis perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Lantaran nervus fasialis tak jarang melintas di tengah-tengah massa tumor. Bilamana nervus ini terpotong, maka akibatnya menimbulkan mniafestasi mulut mencong akibat lumpuhnya otot-otot wajah yang dipersyarafi oleh nervus fasialis ini (BellĂs palsy).
Tumor Ganas
Sel normal berubah menjadi sel kanker lantaran adanya kerusakan pada DNA (deoxyribonucleic acid).
Sementara kanker merupakan massa padat berupa himpunan dari sel kanker. Pertumbuhan yang cepat dari massa tumor boleh jadi berkaitan dengan perubahan ke arah keganasan (carcinoma, kanker). Tumor ganas yang terpenting pada kelenjar parotis adalah adenokarsinoma.
Kanker sangat jarang terjadi pada kelenjar ludah. Insidensi per tahun berkisar satu diantara 100.000 penduduk di Amerika Serikat. Menyerang pada individu usia di atas 65 tahun. Radiasi pada daerah leher dan kepala merupakan faktor risiko unuk kejadian kanker pada kelenjar parotis. Selain itu diet minim sayur dan buah-buahan.
Sel kanker dan memiliki kemampuan untuk menginvasi jaringan sekitar, terutama nervus fasialis. Keterlibatan saraf fasialis (saraf kranial ketujuh) umumnya sebagai pertanda adanaya proses keganasan pada kelenjar parotis. Kerusakan nervus fasialis oleh invasi sel tumor menimbulkan manifestasi berupa penderita tidak mampu mengernyitkan dahi atau menutup mata. Begitu pula penderita tidak mampu bersiul, meringis atau tersenyum.
Selain itu, tumor ganas pada kelenjar parotis dapat meluas ke area retromandibular dari kelenjar parotis dan dapat menginvasi lobus profunda kemudian melewati ruangan parafaringeal, sehingga dapat menimbulkan gejala berupa disfagia, gangguan pada telinga.
Selanjutnya dapat melibatkan struktur di sekitarnya seperti tulang petrosus, lubang telinga dan sendi temporomandibular.
Sekitar 80 persen pembesaran kelenjar parotis berupa tumor jinak. Radiasi, status nutrisi dan terpapar logam berat merupakan faktor risiko untuk terjadinya tumor atau kekambuhan tumor pada kelenjar parotis.
Fibroma
Mengacu pada semua jenis tumor yang mengandung serat jaringan epitel.
Neuro-fibromitosis
Neuro-fibromitosis adalah tumor yang berasal dari jaringan ikat pembungkus saraf tepi, yang diturunkan secara genetik, dan biasanya lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita.
Neuro-fibromitosis bermanifestasi pada kulit sebagai suatu benjolan-benjolan lunak berbatas tegas, tidak nyeri, mudah digerakkan, serta ditemukan adanya bercak yang berwarna merah sampai cokelat. Benjolan-benjolan ini, penyebarannya bisa sampai ke semua anggota tubuh, dari kepala sampai kaki, sepanjang saraf tepi.
Pada beberapa penderita, pertumbuhan ini menimbulkan masalah, seperti: hilangnya elastisitas pembuluh darah ginjal, kekakuan saluran kelenjar air mata sehingga mata sering berair, optic glioma, gangguan pendengaran, dan gangguan pada tulang belakang seperti skoliosis, penyempitan tulang belakang dan gangguan tulang panjang seperti pseudoarthrosis.
Karena sifatnya genetik, maka belum ada pengobatan yang dapat menghentikan pertumbuhannya. Operasi pembedahan dan radiasi, biasanya dimaksudkan untuk memperkecil atau mengontrol perkembangannya saja. Bila tumbuh mendekati saraf, maka sarafnya juga harus diangkat.
Glioma
Glioma adalah jenis tumor yang dimulai di otak atau tulang belakang. Gejala glioma tergantung pada bagian mana dari sistem saraf pusat terpengaruh. Sebuah glioma otak bisa menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah, kejang, dan gangguan saraf kranial sebagai akibat tekanan intrakranial meningkat.
Sebuah glioma pada saraf optik dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Glioma kabel spinal dapat menyebabkan rasa sakit, kelemahan, atau baal pada ekstremitas. Glioma dapat menyebar melalui cairan serebrospinal ke sumsum tulang belakang. Selanjutnya lihat artikel ‘Kanker Otak’ pada website ini.
Meningioma
Meningioma adalah tumor pada selaput pelindung otak, yang lebih banyak menyerang wanita daripada pria, terutama usia 50-60 tahun. Kebanyakan meningioma bersifat jinak (benign). Selanjutnya lihat artikel ‘Kanker Otak’ pada website ini.
Osteo-chondroma
Osteo-chondroma adalah tumor jinak tulang yang paling umum terjadi, terutama pada remaja usia 10-20 tahun. Penyebabnya biasanya mutasi gen, radiasi atau trauma.
Adenoma Adenoma adalah suatu tumor jinak dari kelenjar. Adenoma dapat tumbuh di banyak organ, misalnya: usus besar, kelenjar adrenal, kelenjar hipofisis, tiroid, dll Meskipun adenoma tergolong jinak, dari waktu ke waktu mereka dapat berkembang menjadi menjadi ganas (adenokarsinoma).
Fibroadenoma Mammae (FAM)
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tidak berbahaya yang bisa timbul pada payudara remaja dan wanita berusia <30 tahun. Benjolan biasanya kecil, solid, kenyal, bulat elastis dengan batas tepi yang jelas. Diduga penyebabnya adalah kelebihan hormon estrogen. Tumor ini dapat membesar menjelang menstruasi atau pada saat kehamilan.
Tumor jinak kelenjar parotis dapat mencapai ukuran besar namun tidak menginvasi jaringan normal sekitarnya. Beda dengan tumor ganas (kanker), meski massa tumor masih berukuran kecil namun sudah mampu untuk menginavasi jaringan sekitarnya, bahkjan bermetatase jauh.
Pemastian diagnosis tumor jinak atau tumor ganas kelenjar parotis lewat biopsi jarum halus, pemeriksaan radiologis tomografi computer atau MRI (magnetic resonance imaging).
Terapi pilihan yang diberikan pada pasien ini adalah terapi pembedahan pengangkatn massa tumor (reseksi). Terapi pembedahan untuk tumor parotis berupa operasi pengangkatan kelenjar parotis (parotidektomi) total maupun parsial tergantung dari stadium dan histologi tumor.
Tumor yang invasif atau menyebar ke organ lain terkadang membutuhkan operasi pengangkatan kelenjar parotis secara total.
Radioterapi sebagai terapi ajuvan pasca tindakan pembedahan terutama pada karsinoma kelenjar parotis yang inoperabel dimana tidak memungkinkan untuk dilakukan parotidektomi. Kombinasi radiasiterapi dan kemoterapi diindikasikan untuk kanker kelenjar parotis dengan stadium akhir atau tumor yang kambuh kembali. (11)
Tumor secara harfiah berarti “pembengkakan” atau
“pengerasan”. Tumor adalah semua jenis pembesaran atau pengerasan yang
terbentuk dari neoplasma, massa jaringan yang disebabkan oleh perkembangan
abnormal sel-sel (neo = “baru”, plasma = “sel”). Pertumbuhan sel-sel neoplasma
melebihi dan tidak terkoordinasi dengan jaringan normal di sekitarnya sehingga
membentuk benjolan atau tumor.
Tumor atau neoplasma adalah pertumbuhan yang
tidak normal dari jaringan tubuh. Tumor terjadi ketika sel membelah berlebihan
dalam tubuh. Tubuh selalu melakukan pembelahan sel untuk menggantikan sel-sel
yang lama dan sudah mati dengan sel-sel baru. Jika keseimbangan pembelahan sel
terganggu atau berjalan tidak normal maka disitulah tumor bisa terbentuk.
Pengobatan.
Jika tumor tidak membahayakan (tumor jinak) maka
biasanya tidak diperlukan operasi dan dokter tidak melakukan perawatan apa-apa.
Tapi jika sudah ada kecenderungan tumbuh membesar, pengangkatan atau operasi
adalah jalan terbaik yang setelah itu dilanjutkan dengan kemoterapi atau
raditerapi untuk mematikan jaringan agar tidak menyebar dan aktif lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar