Minggu, 12 Mei 2013

SISTEM PENCERNAAN





ORGAN SISTEM PENCERNAAN
Meliputi :
  1. Mulut + Kelenjar Saliva
  2. Pharynx
  3. Esophagus
  4. Lambung
  5. Usus Halus (Duodenum,jejunum,ileum)
  6. Colon – Sigmoid – Rectum – Anus
  7. Pancreas (Fungsi Eksokrin)
  8. Hepar
  9. Kandung Empedu 


SIFAT UMUMSIFAT UMUM
Dinding Usus
Lapisan: dari luar ke dalam
  1. Serosa
  2. Otot longitudinal
  3. Otot sirkuler
  4. Sub mukosa
  5. Mukosa

PENGONTROLAN  SARAF
1. Sistem persarafan Enterik
a.       Pleksus Myenterik Auerbach
Letak : ant lap.otot longitudinal – sirkuler
 Sifat : motorik - mengontrol gerak usus
b.      Pleksus submukus Meissner
             Letak : di lapisan submukosa
             Sifat   : sensorik - mengontrol  sekresi
2. Otonomik
a. Parasimpatik : N. Vagus
    - meningkatkan gerak/sekresi usus
b. Simpatik :
    - menurunkan gerak / sekresi usus
   
Refleks Gastrointestinal
1.      Refleks myenterik : Pleksus Auerbach &  Meissner
2.       Dari usus à prevertebral gl simpatik àusus
         Refleks Gastrokolik 
         Refleks Enterogastrik
         Refleks Kolonoileal
3.      . Dari usus à medulla spinalis /otak à usus
         Refleks defekasi
Refleks myenterik
Timbul : bila usus terisi makanan à merangs Miesnerr / Auerbach
à refleks gerak usus                                  -   
à refleks sekresi usus

Refleks Gastrokolik
Signal dari Lambung
 (mis. Lambung yg terisi makanan / irritasi )
           à  menimbulkan refleks di kolon  (meningkatkan gerakan kolon: gerak mass)

Refleks Enterogastrik
Signal dari usus, mis:
 - usus penuh / infeksi / irritasi
 - mengandung banyak protein, lemak
 - osmol, pH belum netral
à menimbulkan refleks hambatan pengosongan lambung

Refleks Kolonoileal
- Signal dari kolon ( mis. Kolon yg penuh / infeksi / irritasi) à menimbulkan refleks hambatan pengosongan ileum
Refleks defekasi
Timbul bila: Rektum terisi feses

Hormon pencernaan
1. H.Gastrin - (sekresi lambung)
 2. H. Kholesistokinin– (sekresi duodenum)
 3. H. Sekretin – (sekresi duodenum)    

Effek Gastrin
Disekresi bila lambung terisi makanan
1.  Peningkatan gerak lambung
2.  Pengosongan lambung
3.  Gerak mass
4.  Sekresi getah lambung
5.  Sekresi getah pankreas

Hormon Kholesistokinin
di sekresi : bila duodenum isi lemak ~ effek :
   - menghambat pengosongan lambung
   - merangsang gerak usus
   - merangs kontraksi kandung empedu
   - merangs sekresi empedu
   - merangs sekresi enzim pankreas

Hormon Sekretin
di sekresi : bila isi duodenum asam  ~ effek :
   - menghambat pengosongan lambung
   - menghambat gerak usus
   - merangs sekresi elektrolit pankreas

MULUT
Proses pencernaan secara :
- Mekanik : mastikasi
- Kimia            : bantuan saliva (enzim ptyalin)

Fungsi Mastikasi
1.  Mencegah kerusakan mukosa
2.  Mencerna cellulose
3. Memperluas permukaan makanan – enzim  bekerja lebih efektif
4.  Merangsang sekresi saliva
5.  Mencampur makanan – saliva
6.  Mempengaruhi pertumbuhan jaringan mulut
Proses mastikasi : proses reflek (strecth reflex)

Fungsi Lidah
·         Mendorong makanan ke permukaan kunyah
·         Mencampur makanan - saliva
·         Memilih makanan yang halus - ditelan
·         Membersihkan sisa makanan
·         Membantu proses bicara
·         Membantu proses menelan 
·          
Proses sekresi di mulut:
Saliva 
  •  sekresi : 1,0 – 1,5 liter/hari
  •  pH        : 6-7,4 ( pH optimum enzim ptyalin)
·         Fase sekresi
                       - Fase sefalik
                       - Fase buccal
                       - Fase Gastrointestinal

Fungsi Saliva
  • Menetralkan keasaman makanan
  • Melarutkan makanan- merangs Taste Bud
  • Melembabkan mulut

Saliva mengandung :
- Mukus
- α amilase (ptyalin) : mencerna amilum
- Anti bakteri
- Elektrolit

Proses Pencernaan di mulut :
                      Ptyalin
Amilum                               Polisakarid
    Proses Absorbsi di Mulut
      - hanya untuk obat-obatan
Gangguan di Mulut
      - Mulut kering : mudah infeksi
      - kurang saliva: mudah caries gigi 



OESOPHAGUS
Fungsi :
·         tempat lewat mkn dari mulut à lambung
·         (tak ada sekresi enzimà tak ada  pencernaan)
·         ada sekresi mukus : - pelicin
                                                     - proteksi mukosa 
                          saliva
makanan                               Bolus
                      mastikasi

Penelanan (Deglutition / Swallowing)
1.      Stadium Voluter
2.      Stadium Involunter
a.       Stadium Faringeal
- Palatum molle menutup nasofaring
- Epiglottis menutup laring 
- Napas berhenti sejenak
*proses blangsung slama 1-2 detik     
b.      Stadium Esofageal
-lanuta peristaltic dari faring
-dipengaruhi gaya gravitasi
*Proses berlangsung selama 5-10 detik

Proses penelanan
·         Melibatkan Nervus V, IX, X dan XII
·         Saat menelan :
 - udara ikut tertelan : Aerophagia
- Udara dikeluarkan kembali : Ruktus
 - Udara dikeluarkan mell anus : Flatus
Pada Oesophagus - Tidak ada absorpsi

Sfingter Kardia = Sfingter gastroesofageal
Fungsi :
     mencegah kembalinya (refluks) isi
     lambung ke oesophagus

LAMBUNG

Faktor yang mencegah refluk gastroesophageal :
Ø  Sfingter gastroesophageal
Ø  Mekanisme katub pada bagian distal esophagus
Ø  Konsentrasi gastrin yang tinggi akan meningkatkan tonus sfingter
Ø  gastroesophageal
Ø  Ligamentum phrenoesofageal yang menyebabkan pengaruh katub
Ø  Pinchcock

Fungsi lambung :
Ø  Menyimpan makanan sementara dan mengeluarkan secara
Ø  periodik ke duodenum
Ø  Mencampur makanan dengan HCl, pepsin dan musin,
Ø  terbentuk suatu campuran seperti pasta (kimus)
Ø  Mencegah masuknya kuman patogen. 99 % kuman yang
Ø  masuk GIT mati oleh asam lambung
Ø  Memulai pencernaan protein oleh enzim pepsin
Ø  Absorbsi alkohol dan beberapa obat ttt seperti aspirin


 Sinyal yang mengatur pengosongan lambung datang
dari :
Lambung :  meningkatkan pengosongan lambung.
Efek volume makanan/ peregangan dinding lambung
Efek hormon gastrin, meningkatkan aktifitas pompa pylorus

Duodenum : menghambat pengosongan lambung
Reflek enterogastrik dari duodenum
Hormon dari duodenum dan jejenum (CCK dan GIP)
Reflek enterogastrik memperlambat pengosongan lambung, sehingga pengosongan kimus ke duodenum tidak melebihi kecepatan pencernaan kimus di ileum
Reflek enterogastrik ini diaktifkan oleh :
Peregangan duodenum
Iritasi mukosa duodenum
Derajat keasaman kimus di duodenum
Osmolalitas kimus
Lemak dan protein

Hunger contraction : merupakan peristaltis yang ritmis di korpus lambung, meningkat pada orang muda dan kadar gula rendah.
Hunger contraktion menimbulkan perasaan lapar dan nyeri : hunger pangs, yang intensitas terbesar pada hari II dan IV dimasa kelaparan, dan kemudian menurun.

Sekresi lambung
Type kelenjar di mukosa lambung :
1. Kelenjar oksintik (gastrik), pada korpus dan fundus.
Terdiri atas 3 jenis sel :
·         Sel parietal, mensekresi HCl dan intrinsik faktor
·         Sel peptik (Chief cell), mensekresi pensinogen
·         Sel leher mukus (goblet cell), mensekresi mukus dan
·         sedikit pepsinogen
2. Kelenjar pilorik, pada bagian antrum, mensekresi :
         mukus
         Hormon gastrin (G cell).
         sedikit pepsinogen

Sekresi lambung dalam 3 fase :
Fase sefalik
Fase gastrik
Fase intestinal

USUS HALUS

Terdiri atas :
Duodenum 20-30 cm
Jejenum 2/5 bagian
Ileum 3/5 bagian

Duodenum dilindungi dari aktifitas asam lambung
oleh daya buffer bikarbonat

Di duodenum
Bermuara duktus dari getah pankreas dan empedu
Kelenjar brunner yang mensekresi mukus alkalis.

 Usus halus mempunyai 3 type kontraksi :
Peristaltik
Kontraksi konstriktif
Gerakan villi

Sekresi usus halus
Mukosa villi dan kripte liberkuhn dilapisi 2 jenis
epitel :
Sel epitel kollumner simplek, disebut : enterosit
         Di permukaan villi, untuk absorbsi sari sari makanan.
         Di dalam kripte, mensekresi air dan elektrolit
Sel goblet, mensekresi mukus

Enterosit mengandung enzim pencernaan :
Peptidase
         Aminopeptidase
         Dipeptidase
         Nucleopeptidase
         Nucleosidase
         Enterokinase , mengaktifkan tripsinogen
Disakaridase
         Maltase
         Laktase
         Sukrase
         isomaltase
Phospatase
Lipase intestinum

KOLON
Fungsi kolon
        Absorbsi air dan elektrolit
        Penimbunan feses
        Produksi dan absorbsi vitamin (B komplek dan K) oleh mikrobiota usus/ mikroflora usus


Proses motilitas kolon
·         Gerak kolon - usus halus
·         Tidak ada gerak villi
·         Geraknya lambat

1.Gerak tonik
2.Gerak Pendulm
3.Gerak Segmenasi= Gerak Haustrasi
4.Gerak Paristaltik
5.Gerak Mass

Faktor Pendorong Gerak Mass
1.      Refleks Gastrokolik
2.      Gastrin
3.      Infeksi / iritasi kolon
4.      Parasimpatis/ asetilkolin / vagus

Sekresi Kolon : sekresi mucus
Fungsi :
         Pelindung mukosa terhadap bakteri kolon
         Perekat bahan feses

Pencernaan Kolon :
Tak ada pencernaan ( tak ada sekresi enzim )



PANKREAS
organ endokrin  :insulin & glukagon
organ eksokrin : getah pankreas.
Getah pankreas (pankreatic juice) mengandung air, bikarbonat
& enzim pencernaan.
Enzim pankreas diproduksi dalam keadaan inaktif (zymogen): mencegah auto digesti.
Juga mengandung pankreatik tripsin inhibitor : tripsin tdk
aktif dlm pankreas.
Fase-fasde sekresi pankreas:
1.Sefalik -> asetilkholin
2.Gastrik -> asetilkholin
3.Intestinal -> sekretin & kolesitokinin
pH. 8-8,3.
 
HEPAR DAN SISTEM EMPEDU

Fungsi Hepar
1.      Vaskular
2.      Sekresi Empedu
3.      Metabolik : ( karbohidrat , lemak , protein, obat)
4.      Sintesa
5.      Detoksikasi
6.      Depo

Fungsi Vaskuler
Vaskularisasi darri :
·         Vena porta> V. sentralis > sinusoid : 1100 ml/ menit
·         A. Hepatika > V. sentralis > sinusoid :400 ml / menit
Hepar menyimpan darah : ±800 ml
Filtrasi daah : olh sel kupffer
Normal :
·         Aliran darah di hepr sangat lancar
·         Mempunyai tahanan yang rendah

Fungsi Sekresi Hepar
Sel hepatosit : sekresigetah empedu 600-1200 ml / hari
·         Sebagian besar disimpan dalam kandungan empedu
·         Sebagian kecil : langsung duodenum

Kandung empedu:
·         Muara keluar di papilla vateri
·         Terdapat sfingter oddi
·         Mempunyai volume 50-60 ml
Fungsi Kandung Empedu :
·         Tempat menyimpan empdu
·         Cara : pemekatan empedu 5x
Empedu mengandung :
·         Air : 97 %
·         Garam empedu
·         Bilirubin
·         Kolesterol lesitine
·         Asam lemak

Garam Empedu
Bahan dasar : kolesterol
Fungsi garam empeu :
·         Deterjen lemak berbenuk emulsi  > mudah larut > muah diserap
·         Membentuk miselle , membantu absorbsi lemak
·         Mengaktifkan enzim lipase

METABOLISME DAN EKSKRESI BILIRUBIN
Pembentukan :
         250 - 350 mg bilirubin/hr;
         70 - 80% berasal dr degradasi eritrosit. Sisanya 20 - 30% (early- labeled bilirubin) berasal dr protein heme lain yang terdapat pd sumsum tulang dan liver.
         Heme yang berasal dr Hb terdegradasi menjadi besi dan produk intermediet (biliverdin) oleh enzim heme oksigenase.Sedangkan biliverdin reduktase mengubah biliverdin mjd bilirubin.
         Konjugasi : Bilirubin bebas yang terkonsentrasi di liver terkonjugasi dengan asam glukoronat menjadi bilirubin diglukoronid,disebut bilirubin terkonjugasi (reaksi direk). Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim glukoronil transferase mikrosom menjadi bilirubin yang larut air.
         Ekskresi bilier : Bilirubin terkonjugasi disekresi ke kanalikuli empedu bersama komponen empedu yang lain, kemudian masuk ke duodenum Sebagian besar bilirubun glukoronid diabsorbsi sirkulasi enterohepatik diekskresi kembali ke vesika fellea.Sebagian kecil bilirubin glukoronid masuk ke darah berikatan kurang kuat dengan albumin, diekskresi dalam urin
         Di intestinum terjadi dekonjugasi dan reduksi bilirubin menjadi urobilinogen, oleh bakteri flora usus. Sebagian besar urobilinogen direabsorbsi menuju darah masuk melalui liver ke kandung empedu (siklus enterohepatik), hanya 5 % diekskresi melalui urin. Setelah urin teroksidasi urobilinogen menjadi urobilin, dan dioksidasi dalam feses menjadi sterkobilin.

Ikterus (joundice), bila bilirubin total plasma > 2 mg/dl. Disebabkan :
Pembentukan berlebihan
Penurunan ambilan oleh sel hati
Gangguan konjugasi
Gangguan sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam kanalikulus biliaris
Sumbatan duktus billiaris intrahepatik/ ekstrahepatik.

Fungsi Metabolik Hepar
Metabolik Karbohidrat
a.       Penyimpanan glikogen
b.      Sebagai buffer kaar glukosa darah
c.       Glukogenesis
d.      Glukoneogenesis
Metabolisme Lemak
a.       Beta oksidasi asam lemak
b.      Pembentukan asetoasetat
c.       Pembntukan lipoprotein
d.      Sintesa kolesterol, lisfolipid
e.       Perubahan karbohidrat atau protei > lemak
Metabolisme Protein
a.       Deminasi asam amino
b.      Perubahan ammonia(toksik) > urea
c.       Pembentukan plasma protein
d.      Sintesa snyawa lain dari asamamino

Fungsi Sintesa Hepar
Pembentukan bahan pembekuan daah : Fibrinogen , Protrombin , Faktor VII , accelerator globulin

Fungsi Detoksikasi Hepar
Denga cara : Fagositosis ( sel kupffer )
Onyugasi / Oksidasi/ Reduksi

Fungsi Depo Hepar
DepoVit A,D,B12, Fe.K